19 April 2016

Who Am I? I'm Dianti


Who Am I?
Aku Dianti Hafiana. Seorang gadis yang lahir di Jember, pada tanggal 16 Mei 1998. Sekarang umurku masih 17 tahun. Aku seorang skolioser, seseorang yang mengidap skoliosis tingkat lanjut. Aku gadis keturunan Solo dan Jember. Dari garis keturunan itulah aku menjadi gadis berkarakter Melankolis-Plegmatis. 
Who Am I?
Aku benci akan keributan, aku benci keramaian, aku benci kebisingan, aku benci konflik entah itu konflik sepele sekalipun, aku benci dimarahi, aku benci saat aku berbuat salah, aku benci akan kebohongan, aku benci akan semua yang dapat mengakibatkan diriku menjadi buruk. Aku benci sesuatu yang tak pasti, aku benci hal yang tak ku senangi , aku benci akan kesepian, aku benci akan kejahatan, aku benci dengan orang orang munafik dan aku benci dikatakan sombong.
Who Am I?
Mungkin itu yang selalu aku tanya dalam diriku saat gundah melanda. Aku seseorang berhati kecil, aku seorang yang melankolis, cengeng namun aku cepat bangkit. Aku mudah tertawa tapi aku juga mudah menangis. Ya, aku seorang melankolis. 
Who Am I?  
Aku suka seseorang yang memperhatikanku, aku suka orang yang ramah padaku, aku suka orang baik dan sopan serta santun dalam etika dan berakhlak. Aku suka orang yang berpendidikan serta supel. Aku suka orang yang mengajarkanku akan kebenaran. Aku suka orang yang mengajakku bahagia. Aku suka orang yang membuat tertawa, senyum dan damai dengannya, aku suka belajar dari hal buruk dan berubah menjadi lebih baik, karena aku tau, aku kan selalu berbuat kesalahan dalam tiap tingkahku karena aku manusia yang tak luput dari khilaf dan dosa. Aku sadar akan diriku. Aku tau semua yang punya adalah anugerah dan titipan dari Yang Maha Kuasa.
Aku tak ingin menyombongkan apa yang aku senangi dan apa yang lebih, karena itu hanya kan membuat ku sakit dan jatuh lalu sulit untuk bangkit.
Aku seorang gadis biasa yang selalu ingin membuat orang orang disekitarku damai akan kehadiranku, meski aku selalu membuat mereka repot akan aku dan susah karena keinginanku. Tapi percayalah! Aku sungguh tak ingin merepotkan kalian, tapi aku jujur aku membutuhkan kasih sayang serta perdulian kalian padaku.
Aku untuk apa menyombongkan diri jika aku harus berkata "aku bisa hidup sendiri", itu hal nihil yang aku dapat! Aku tak ingin munafik! aku jujur aku butuh kekeluargaan teman sahabat kasih sayang dan keperdulian yang mendasarkan dari hati.
Aku pernah merasakan manis asin pahitnya hidup. Semua yang pahit sudah ku alami, yang asam dan asin hampir ku alami saat dikala hal yang tak kusenangi melanda. Dan yang manis adalah kala saat ku tersenyum ikhlas.
Aku benci akan tangis, walaupun pada dasarnya wanita itu terlahir cengeng dan berhati salju. Aku benci akan masa lalu. Yaa... karena penyesalan itu selalu datang terakhir.
Masa lalu yang dapat meruntuhkan masa kini, jika aku tak sekuat batu karang. Aku benci saat kekosongan, yang membuat ku akan terus meneteskan air mata. Aku benci dikala gundah, galau dan gelisah.
Aku benci saat hati tak bisa ku kuasai, dimana saat pikiranku lebih emosional melawan hati, serta akalku terkalahkan oleh otak.
Aku benci jatuh cinta. Mengapa? Aku benci jatuh cinta karena akan menjerumuskan aku akan air mata. Meskipun pada dasarnya semua itu nonsense akan ku jalani. Dan semua itu lah yang akan mengenalkanku arti kehidupan.
Aku? Aku tak ingin berkomentar jika perkataan ku membuat seseorang marah, lebih baik aku diam dan melampiaskannya dalam sebuah kata kata.
Aku tak suka berdiam diri dalam masalah, aku selalu menceritakan masalahku dengan diriku sendiri, dan menjawab sendiri, saat jalan telah buntu aku pun akan mengadu pada Sang Khaliq.
Aku tak butuh manusia yang sok peduli denganku, aku hanya ingin ketulusan dan keikhlasan.
Aku benci akan cemooh orang padaku, padahal dirinya lebih tak baik dariku, dan aku benci dengan orang yang tong kosong nyaring bunyinya.
Aku.. aku bersyukur untuk semua yang ku miliki. Aku bahagia akan yang kulakukan.
Aku.. bila aku menangis, akan ku ingat orang yang membuat ku menangis, dan semua kuserahkan pada Yang Maha Esa.
Aku.. terima kasih untuk orang yang pernah larut dalam kehidupanku, karena pernah mengajarkanku akan penyeselan dan keikhlasan.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Aduh, ibu psikolog ini ya